Monday 11 April 2016

PERTEMANAN ANAK BEDENG DENGAN ANAK GEDONG

Tempat belajar di bedeng relatif baik
Mahsiswa Pertanian UNSRI angkatan 1970--1980an merupakan gabungan antara anak rantauan maupun anak yang orangtuanya adalah orang tempatan ataupun orangtuanya pegawai pemerintah, pegawai swasta dan orang tempatan.

Bagi mahasiswa yang berasal dari daerah lain di mana orangtuanya bukan "the have" maka kebanyakan mahasiwa Pertanian UNSRI pada era 1970-1980an hanya tinggal di bedeng yang sederhana alias agak buruk kondisinya. Tapi bagi teman-teman mahasiswa kebanyakan kala itu menjadi mahasiswa saja sudah bersyukur dan itu tidak mengapa karena sesuai dengan keadaan kehidupanm kala itu. Tapi tidak sedikit juga ada yang ti bedeng yang relatif mewah.

tempat belajar anak bedeng dengan kondisi apa adanya


Sejumlah teman memang tinggal di rumah orangtua atau di kompleks perumahan perusahaan yang relatif mewah misalnya di PT Pertamina Plaju atau di perumahan perbankan. Ada juga teman yang orangtuanya pengusaha, mereka tinggal di rumah yang mewah dengan fasilitas modern. Sejumlah mahasiswa melakukan kegiatan belajar kelompok dengan beragam kondisi tempat mereka belajar. Kelompok pertama, sejumlah mahasiswa belajar bersama di kampus. Ruang belajar yang luas mereka jadikan tempat mereka belajar bersama atau sendiri-sendiri.

Tempat belajar pertemuan anak bedeng vs gedongan

Kelompo kedua, mereka yang belajar di bedeng yang kondisinya sederhana. Kelomok ketiga mereka yang belajar di bedengan kondisinya lumayan bagus untuk ukuran kala itu. Sedangkan kelompok terakhir adalah mereka yang belajar di rumah mewah dengan asupan gizi yang lumayan baik. Pada kelompok belajar yang terakhir ini di samping kondisi belajarnya baik juga terjalin hubungan yang baik antara sesama mereka. Penulis sering mengingatkan teman-teman yang berasal dari anak bedeng dan belajar di rumah gedongan itu agar selalu bersyukur kepada Allah bahwa dalam keadaan susah diberikan fasilitas yang memadai, karena di samping belajar bisa tenang juga dapat asupan gizi yang sangat baik. Penulis sering mendoakan tuan rumah agar dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal. Di surganya Allah swt.



KISAH-KISAH HIDUP PARA MAHASISWA PERTANIAN

Ketika memasuki kampus PDH di jalan Padang Selasa Bukit Besar Palembang, banyak pengalaman yang mengharukan sekaligus membahagiakan mereka terutama yang berkuliah di sini antara tahun 1970-1980an.

1.  Kok kuliah di Pertanian? di desa aja kenapa?

Penumpang opelet: "Mbak, turun di mana?"

Aku:    "di Padang selasa"

Penumpang opelet: "Oh sama. Di sini kuliah? Fakultas apa?"

Aku: "Iya, kuliah di Fakultas Pertanian".

Penumpang opelet: (tertawa kecil) "Pertanian? Ambil pertanian kok jauh-jauh ke sini. Mbak?
            Kan urusan menanam bisa belajar dari orangtuamy di desa!".

Aku:  (cukup hadapi dengan senyumann".

Begitulah sebagian dari pertanyaan dan pengalaman yang didapat oleh mahasiswa ketika mereka baru saja menginjakkan kaki di Kampus PDH. Kejadian ini banyak diceritakan oleh para senior dan yunior kami yang mengikuti perkuliahan di Kampus kami tercinta Panti Dharma Husada (PDH) yang awalnya adalah bekas rumah sakit kusta.

Bagi pembaca mungkin ketika berbicara tentang pertanian pasti akan mengkaitkannya dengan yang namanya macul (mencangkul), panas-panasan di sawah, kotor-kotoran dengan lumpur dan pupuk kompos, dan lain-lain. Itulah istimewanya mahasiswa Fakultas Pertanian, mereka berkuliah sambil mendekatkan diri dengan alam sekitar.

2.  Kampus Pertanian PDH dikenal sebagai kampus hijau

Kampus Pertanian UNSRI di PDH masa tahun 1970-1980an adalah kampus dengan hamparan lahan yang dipenuhi dengan pohon-pohon pinus di bagian kanan dan kiri bangunan utama. Pada bagian belakang merupakan hamparan lahan untuk praktek menanam dan rumah kaca.

Sepanjang tahun pada bagian belakang dari gedung ruang kuliah selalu ada pembukaan lahan untuk pertanaman tanaman semusim seperti jagung, ubikayu, sorghum dan sebagainya.

Kampus PDH ini juga terkenal dengan Laboratorium rujukan untuk Laboratorium FAO. Kebanyakan pelanggan dari masyarakat umum menghubungi laboratotium Fakultas Pertanian UNSRI untuk menganalisis tanah mereka, mulai dari analisis tanah lengkap sampai analisis tanah sebagian unsur. Laboratorium tanah yang terletak di bagian tengah belakang gedung utama PDH secara tidak langsung menghubungkan bagian-bagian rusuk kiri dan kanan ruang perkualiahan kampus PDH Padang Selasa. Tidak heran jika pada jalan beratap itu banyak terjadi cinta lokasi (cinlok) antara para mahasiswa Pertanian dan bahkan antara mahasiswa dengan para dosen.

3.   Mahasiswa Pertanian Tahu Mana Tanah Yang Sakit dan  Mana  Tanah yang Sehat

Di mata mahasiswa Jurusan Tanah FP Unsri yang resmi dibuka pada tahun 1980, tanah ada yang sehat dan ada pula yang sakit. Mirip dengan manusia, mahasiswa tanah bisa membedakan mana tanah yang subur dengan tanah yang tidak subur. Jika tanah itu berwarna pucat dan berkarat maka itulah tanah yang sakit. Jika sudah begitu maka mahasiswa Pertanian akan dengan sigap melakukan perawatan tanah tersebut.

Itulah bentuk kecintaan mahasiswa pertanian. Mereka berfikir jika banyak tanah-tanah di bumi yang sakit maka dalam benak mereka bagaimana masa depan bumi ini jika tanah dan tanaman berada dalam kondisi tidak sehat?

4.  Mahasiswa Pertanian Harus Pandai Memilih Tanaman yang Sehat

Tidak mudah memilih benih tanaman yang sehat dan bisa ditanam. Pada masanya mahasiswa Fakultas Pertanian di kampus PDH bersemangat memilih dan memilih bibit-bibit tanaman yang sehat agar tanaman yang ditanam tumbuh sehat. Mereka di jurusan Budidaya tanaman memperlakukan benih seperti pada sebuah rumah sakit benih.

5,  Lahan Pertanian dan Laboratorium adalah tempat para mahasiswa siang dan malam

Pada era 1970-1980an sebelum kampus Pertanian UNSRI pindah ke luar kota yakni di Indralaya Ogan Ilir Sumatera Selatabn, Kampus dan lahan pertanian di kampus PDH adalah "tempat tinggal" para mahasiswa mulai dari pagi ke malam hari. Mereka berpanas-panasan di lahan, di sawah dan kebun. Mereka mengamati hama, penyakit yang ada di pertanaman. Sekembali dari lapangan bukan barang aneh jika laboratorium menjadi tempat para mahasiswa Pertanian berdiskusi dan menganalisis permasalahan yang ditemukan di lapangan.

Di laboratorium para mahasiswa melakukan analisis kimia, biologi dan fisika tanah serta tak lupa menganalisis hama dan penyakit tanaman.Jangan heran jika para mahasiswa itu karena terlalu sering saling membantu dan saling memperhatikan, mereka menjadi pasangan yang serasi setelah berumah tangga. Banyak kasus para mahasiswa pertanian itu yang menjadi pasangan suami-istri di belakangan hari.

6.  Mahassiwa Pertanian banyak yang jadi "Dokter Tanaman"

Tidak saja mengenal tanah dan tanaman, mahsiswa Pertanian juga mempelajari hama dan penyakit tanaman. Mahasiswa PDH pada masanya adalah para dokter tanaman. Mereka mengakrapi ulat, laba-laba, kupu-kupu, wereng, belalang dan masih banyak lagi. Belum ada banyak jenis cendawan dan mikroorganisme tanah lainnya.

Kalau tanah saja bisa kurang sehat apalagi tanaman yang notabene adalah makhluk hidup. Tanaman bisa kurang sehat alias sakit yang disebabkan patogen seperti jamur, bakteri dan virus. Karena itu para dokter tanaman akan melakukan analisis laboratorium untuk memastikan penyebab dan bagaimana upaya pengobatannya.

7.  Para Mahasiwa Pertanian itu juga identik dengan Peramal

Mereka bukan peramal bintang atau masa depan kita. Mereka dapat memprediksi kapan serangan hama dan penyakit tanaman datang? Dengan cara bagaimana? Mereka meramal datangnya serangan hama dan penyakit tanaman dengan melakukan survei terhadap keberadaan hama atau penyakit itu sendiri. Sayangnya para mahasiswa Pertanian tidak bisa meramal kapan datangnya jodoj seseorang.


8.  Mahasiswa Pertanian Banyak Punya Jiwa Petualang

Bersyukur bangat para mahsiswa Pertanian PDH. Pada masanya mereka berpetualang dengan didampingi oleh dosen dan asisten dosen melakukan studi tur, kuliah lapangan dan bahkan melakukan penelitian di Balai Penelitian. Pada tahun 1980-an mahsiswa Pertanian UNSRI banyak yang melakukan penelitian di Balai Penelitian Teh dan Bina Gambung Bandung Jawa Barat, Kebun Teh Pagar Alam, Balai Penelitian Karet Sembawa Banyuasin dan banyak lagi.

Sewaktu praktikum di PDH para mahasiswa disuruh mengukur keragaman tanaman pada suatu hamparan, diberi tugas mengukur tingkat erosi di pinggiran jurang, heboh dan seru banget kan? Selain berpetualang di alam karena ada tugas kuliah, sudah berpuluh-puluh tahun mahasiswa Pertanian UNSRI banyak yang menghimpun diri dalam wadah Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam (IMPALM).

9.  Karir Alumni Pertanian Beragam

Ketika akan diadakan temu kangen alumni Fakultas Pertanian UNSRI pada akhir April 2016, seorang alumni membuat grup WA (Watch up). Dari komunikasi intensif melalui grup ini ternyata karir mereka sangat beragam mulai dari pegawai pemerintah, pegawai swasta, pengusaha dan sebagainya. Yang berkarir di pegawai pemerintah beragam mulai dari pegawai  instansi pemerintah juga tidak sedikit yang jadi dosen di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Yang berkarir di perusahaan perkebunan, banyak yang bertugas di perusahaan perkebunan PTPN dan tidak sedikit yang bekerja di perusahaan perkebunan swasta. Ketika berhubungan melalui WA mereka saling sapa dengan panggilan akrab semasa masih kuliah atau sapaan yang sesuai untuk mereka saat ini misalnya sudah banyak yang sudah menjadi kakek atau nenek.




Sunday 10 April 2016

KAMPUS PDH PADANG SELASA KAMPUS KENANGAN

Bismillah,

Ketika mengenang kampus PDH Padang Selasa semua alumni Fakultas Pertanian 1970-1980an akan langsung luluh, lebur dan terpaku ingatan karena mengenang saat-saat yang indah sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Walaupun kini sudah menjadi kampus Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya tetap saja kenangan indah itu tidak pernah terkikis.

kampus PDH yang kini jadi PPS Unsri


Apa saja yang menyatukan emosional para alumni 1970-80an? Banyak. Salah satunya lagu hymne pertanian.yang dinyanyikan secara berkala terutama pada waktu acara POSMA para yunior yang baru memasuki mampus PDH.  Lagu ini dikarang oleh DEDDY SALEH ketika beliau masih menjalani studi di tingkat Tiga Fakultas Pertanian UNSRI. Alhamdulillah beliau kini masih segar dengan karir yang seabreg di Kementerian Perdagangan RI bahkan pernah menjadi Atase Perdagangan di Kedubes RI Malaysia.

to be continued



Salinan Manuscript lagu hymne pertanian